Pages

Friday, December 21, 2012

Kursi Kekuasaan

IDEKONTEN - Saya ingat kata-kata dari seorang guru, yaitu: 'Apapun partai politiknya, tujuan akhirnya adalah merebut kekuasaan.' Jadi, mereka yang berserikat dan berkumpul dalam sebuah partai politik pasti mempunyai keinginan untuk menggantikan posisi penguasa saat ini dan ganti duduk di kursi kekuasaan.

Kursi kekuasaan memang menarik minat banyak orang. Apapun akan dilakukan demi mengejar hasratnya. Harta benda, jiwa bahkan harga diri rela dikorbankan oleh oknum politisi busuk. Demi kekuasaan! Hasil akhirnya (mungkin) menghalalkan segala cara untuk mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan. Prinsip ekonomi dan hitung dagang berlaku disini. Modal harus mencapai BEP dalam waktu sekian plus hasil keuntungan dari perniagaan politik.

Banyak terbukti ada pemain politik yang maju mencalonkan diri dalam perebutan kekuasaan dalam PILKADA. Rupanya, jenjang politikus adalah batu loncatan agar menjadi penguasa (pejabat) publik. Pertaruhan lagi yang membutuhkan biaya besar untuk menjadi pemenang. Modal kapital bercampur modal jaringan sangat dibutuhkan selain taktik politik jitu. Siapapun pemenangnya membutuhkan pengorbanan yang lumayan ... dan perhitungan angka selalu nyata. Kapan balik modal? Berapa lama waktu yang diperlukan? WANI PIRO?

Ketika sudah duduk di kursi kekuasaan, mereka lupa dan enggan berdiri. Seolah-olah jabatan publik adalah milik pribadi dan bisa dirubah menjadi warisan keluarga yang harus dipertahankan sekuat mungkin. Walau demo menghadang ketika kepercayaan masyarakat sudah luntur, mereka tetap tidak peduli. Pertahankan jabatan hingga titik darah penghabisan. Rasa malu sudah dibuang ke kotak sampah! Hati nurani sudah beku. Kehormatan menjadi omong kosong demi jabatan dan kekuasaan. BAH!!!

Kini, kita bisa menyaksikan semua itu di layar televisi dan berita media cetak ataupun online. KEKUASAAN MEMANG MANIS. PANTAS SAJA BANYAK ORANG YANG SUKA DAN TERGILA-GILA HINGGA MENJADI GILA BETULAN YANG MELUPAKAN DIRINYA SENDIRI.

No comments:

Post a Comment